ANALISIS PROSES BISNIS
Pengertian Proses Bisnis
Manajemen Proses
bisnis akan menghasilkan suatu produk serta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
berdasarkan tujuan perusahaan tersebut. Proses bisnis adalah instrumen kunci
bagi orang yang mengorganisir aktivitas bisnis dan meningkatkan pemahaman dari
hubungan timbal balik mereka (Pemilik bisnisKonsumen).
Proses bisnis memiliki definisi sebagai berikut :
1. Definisi 1.1 : Suatu proses bisnis terdiri dari satu set aktivitas
yang dilakukan di koordinasi di dalam suatu lingkungan teknis dan
organisatoris. Aktivitas ini secara bersama-sama mewujudkan suatu tujuan
bisnis. MasingMasing proses bisnis ditetapkan oleh organisasi tunggal, tetapi
mungkin saling berhubungan dengan proses bisnis yang melakukan kerjasama dengan
organisasi lain.
2. Definisi 1.2 : Manajemen Proses bisnis meliputi konsep, metoda,
dan teknik untuk mendukung disain, administrasi, konfigurasi, pengundangan, dan
analisa proses bisnis.
3. Definisi 1.3 : Suatu sistem manajemen proses bisnis adalah suatu
perangkat lunak umum sistem yang dikemudikan oleh penyajian proses
tegas/eksplisit untuk mengkoordinir pengundangan/peraturan proses bisnis.
4. Definisi 1.4 : Suatu model proses bisnis terdiri dari satu set
model aktivitas dan batasan pelaksanaan antara mereka (pelaku bisnis). Suatu
kejadian proses bisnis menghadirkan suatu kasus kuat dalam bisnis yang secara
operasional dari suatu perusahaan/ organisasi, yang terdiri dari kejadian
aktivitas bisnis. Masing-Masing model proses bisnis bertindak sebagai suatu cetak
biru untuk seperangkat kejadian proses bisnis, dan masing-masing model
aktivitas bertindak sebagai suatu cetakbiru untuk satu set kejadian aktivitas
bisnis.
Ada beberapa alasan utama mengapa kita perlu mengadakan analisa
dan desain proses bisnis :
Menurut Paul Harmon :
1. Krisis ekonomi à Efisiensi
à Hemat.
2. Era Ekspansi à competitive
advantages
3. Perkembangan Teknologi yang
sangat pesat (Internet, Cloud Computing,dll).
Tahapan/Siklus dalam Analisis dan Desain Proses Bisnis
Ada 4 tahap dalam analisis dan desain proses bisnis :
1. Analisis dan Desain
Design (Perancangan) meliputi identifikasi
Bisnis Proses dan Pemodelan Bisnis Analisis meliputi validasi, simulasi dan
verfikasi dalam tahap ini dilakukan survei terhadap bisnis proses dan
lingkungan organisasi serta lingkungan teknis. Berdasarkan hasil survei, bisnis
proses diidentifikasi, ditelaah, divalidasi dan digambarkan dengan bisnis
proses model.
2. Konfigurasi meliputi seleksi sistem, implementasi, tes dan
deployment
Adapun yang perlu diperhatikan dalam tahap
ini adalah sbb :
a.
Sebelum digunakan sistem
(terutama dl hal aplikasinya) perlu dites apakah sudah berjalan sesuai yang
direncanakan atau belum.
b.
Pelatihan personel dan migrasi
aplikasi jika diperlukan
3. Pelaksanaan meliputi operasional, monitoring, maintenance
Dalam tahap inilah ujian sebenarny dari
sistem benarbenar diuji dalam aktivitas seharihari oleh perusahaan. Apakah
sistem beserta aplikasi yang dibangun telah benarbenar dapat menjalankan bisnis
proses dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam tahap ini dihasilkan
log informasi dari proses yang telah dijalankan sebagai dasar evaluasi di tahap
berikutnya.
4. Evaluasi meliputi penggalian proses dan monitoring aktivitas
bisnis
Log informasi yang dihasilkan dievaluasi menggunakan teknik
monitoring akitivitas bisnis dan penggalian proses. Teknik ini bertujuan untuk
mengidentifikasi model proses bisnis dan kecukupan dari lingkungan operasional.
Siklus
ini berputar terus menerus, setelah dilakukan evaluasi akan ditemukan poin-poin
dimana bisa dilakukan improvement atau perbaikan atas proses bisnis yang telah
dilakukan. Lalu kembali akan dilakukan desain dan analisis, konfigurasi dan
implementasi. Siklus ini akan terus dilakukan dengan interval waktu tertentu,
misal per tahun, tiap 5 tahun atau tiap 10 tahun tergantung dari waktu yang
telah disepakati bersama.
Untuk
lebih mempertajam tahapan tesebut maka akan kita jabarkan dalam langkah-langkah
sbb:
1. Level Enterprise
a.
Identifikasi Strategi serta Visi
dan Misi Instasi
Bisa diperoleh melalui Renstra (Rencana Strategis masing-masing
Organisasi), biasanya renstra ini merupakan rencana jangka panjang (5 atau 10
tahun ke depan). Dalam renstra biasanya terdapat strategi serta visi misi
instansi mengenai apa sebenarnya tujuan instansi, produk/jasa yang dihasilkan
(kaitannya pelayanan masyarakat) dan bagaimana cara pencapaianya (Identifikasi
awal).
b.
Identifikasi Struktur Organisasi
dan Tata Laksana
Struktur organisasi ini bisa diperoleh melalui :
·
Jika Institusi Pemerintah berupa
Kementerian atau Lembaga à Peraturan Menteri atau Peraturan Presiden.
·
Jika Institusi Pemerintah berupa
Instansi daerah à Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur,dll
2. Business Process Level Enterprise
Level ini merupakan level yang lebih detail
dari level enterprise, dimana mulai dilakukan survei internal instansi untuk
mengetahui bisnis proses yang terjadi di dalam instansi meliputi apa saja value
chain yang ada dalam instansi meliputi identifikasi proses, aktivitas dan data,
kemudian dimulailah process redesign berdasarkan datadata yang ada (analisa
SWOT, Gap Analysis,dll).
a.
Penentuan Value Chain :
Nilai-nilai yang termuat dalam setiap tahapan organisasi baik core maupun
support sehingga bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
i. Mengembangkan diagram organisasi (meliputi diagram sistem) dari
perusahaan
ii. Mendefinisikan value
chain
iii. Mengidentifikasikan stakeholder.
Contoh suatu value chain dengan 3
core business :
1. Membuat Produk Baru
2. Memasarkan dan Menjual Produk
3. Membuat dan Mendeliver Produk
b.
Identifikasi Aktivitas dan
prosedur didalamnya
c.
Buat model untuk menggambarkan
aktivitas dan prosedur didalamnya termasuk divisi/bagian yang mengerjakan
(exisiting condition).
Hirarki dari penyusunan suatu model dari bisnis proses :
1. Organizational diagram
2. Business Process diagram
3. Sub Proses activity
4. Prosedur dari suatu aktivitas
d.
Analisis SWOT (untuk
mengidentifikasi potensi ancaman dan peluang improvement atau perbaikan) dan
Gap Analysis untuk mengetahui proses perbaikan yang akan dilakukan dan cara untuk
mencapainya.
3. Implementation Level
Dari analisis SWOT yang telah dilakukan serta Gap Analisis, maka
akan bisa dilakukan usulan improvement yang akan dilakukan terhadap bisnis
proses yang telah berjalan sekarang. Misal : ada beberapa aktivitas dan prosedur
yang bisa dihilangkan dan diotomatisasikan menggunakan proses IT à proses
ordering otomatis via website, pembayaran via internet banking yang langsung
terkoneksi dengan perusahaan pengiriman barang,dll.
Contoh di organisasi pemerintahan
:
·
Dalam proses perijinan, awalnya
semua serba manual, kita tidak bisa memantau proses perijinan kita sampai
dimana tetapi dengan adanya IT, kita dapat mensubmit persyaratan via website
dan mengecek progress perijinan kita secara realtime.
·
Setelah ditentukan proses yang bisa
diimprove, maka akan dibuat proses diagram yang baru untuk kemudian dibuat lagi
detail aktivitas dan prosedurnya. Baru kemudian disosialisasikan secara
internal, setelah dirasa bisa berjalan dengan lancar (sudah dites, diuji,dll)
baru kemudian dilakukan sosialisasi eksternal kepada para stakeholder.
·
Setelah itu Tahapan dalam
Analisis dan Desain Proses Bisnis ini akan terus berulang sesuai siklusnya,
evaluasi à desain dan analisis à konfigurasi à implementasi, dan tak akan pernah berhenti karena proses untuk
mengerjakan sesuatu yang lebih efektif dan efisien akan terus terjadi
(continous improveme)
Sifat
dasar dan tujuan dari suatu organisasi adalah menciptakan nilai. Organisasi menciptakan
nilai dengan menyediakan barang dan jasa yang diinginkan oleh pelanggannya.
Contoh :
Breadtalk, membuat makanan yang bergizi, sehat dan mempunyai karaterisitk tersendiri
Cost (Biaya):
·
Untuk menciptakan nilai
diperlukan biaya (cost).
·
Contoh: untuk memproduksi
makanan, pabrikan harus membayar berbagai macam sumber daya, seperti bahan baku
dan tenaga kerja.
Margin
·
Margin merupakan selisih antara
nilai dengan biaya.
·
Konsep penciptaan nilai berlaku
pada organisasi berorientasi profit dan organisasi non profit.
·
Tujuan organisasi berorientasi
profit adalah memaksimalkan marginnya.
·
Tujuan organisasi non profit
adalah memaksimalkan barang dan jasa yang disediakannya dengan sumbersumber daya
yang dimilikinya.
Proses Bisnis
·
Barang/jasa tersedia setelah
melalui serangkaian proses bisnis.
·
Suatu proses bisnis adalah
serangkaian aktivitas yang mengerjakan suatu tujuan bisnis.
·
Apapun jenis barang/jasa yang
disediakan, setiap organisasi paling tidak memiliki tiga macam proses bisnis,
yaitu:
1.
Acquisition/payment process
(Proses perolehan/pembayaran)
2.
Conversion process (Proses perubahan)
3.
Sales/collection process (Proses
penjualan/pengumpulan)
Proses Perolehan/Pembayaran:
·
Tujuan dari proses ini adalah
untuk mendapatkan, memelihara, dan membayar sumber-sumber daya yang diperlukan
organisasi.
·
Contoh sumber daya: SDM, pabrik,
peralatan, dana, bahan baku, dll.
·
Sumber daya diperoleh dari pihak
luar, seperti pemasok.
·
Sumbersumber daya tersebut
diperlukan untuk dapat menyediakan barang/jasa kepada para pelanggan.
a. Hanya memesan
barang/jasa yang dibutuhkan oleh organisasi.
b. Hanya
menerima barang/jasa yang dipesan.
c. Hanya
membayar barang/jasa yang sudah diterima.
d. Memelihara
dengan baik barang yang sudah diperoleh.
e. Mampu
menyediakan barang/jasa pada saat diperlukan
Proses Perubahan
·
Tujuan dari proses ini adalah
untuk mengubah sumbersumber daya yang telah diperoleh menjadi barang/jjasa yang
diperlukan pelanggan.
·
Pada prosesj ini, bahan baku
diubah menjadi barang jadi atau jasa
·
Proses perubahan sangat beraneka
ragam, tergantung pada barang/jasa yang diproduksi, teknologi dan sumber daya
yang digunakan, peraturan yang berlaku, pemerintahan, lingkungan, atau
pelanggan.
·
Sangatlah sulit untuk
menggambarkan suatu proses perubahan yang umum.
·
Pada dasarnya, proses perubahan
adalahserangkaian aktivitas yang mengubah barang/jasa yang diperoleh menjadi
barang/jasa bagi para pelanggan.
Proses Penjualan/Pengumpulan:
·
Tujuan dari proses ini adalah
untuk menjual dan menyerahkan barang/jasa kepada pelanggan, lalu mengumpulkan
pembayarannya.
·
Barang jadi atau jasa yang telah
melalui proses perubahan dijual kepada pelanggan, yang akan ditukar dengan
pembayaran (biasanya dalam bentuk uang).
·
Adalah serangkaian aktivitas yang
bertujuan untuk mengantarkan barang/jasa kepada parapelanggan untuk mendapatkan
pembayaran.
·
Pada dasarnya, proses
penjualan/pengumpulan merupakan cerminan dari proses bisnis perolehan/pembayaran.
·
Ketika suatu entitas memperoleh
barang/jasa serta membayarnya, maka ada entitas lainnya yang menjual
barang/jasa serta mengumpulkan pembayaran.
Pengelolaan Proses Bisnis
·
Pimpinan organisasi bertanggung
jawab terhadap pengelolaan proses bisnis.
·
Aktivitas pengelolaan (manajemen)
dapat dikategorikan menjadi: perencanaan (planning), pelaksanaan (executing),
pengawasan (controlling), dan penilaian (evaluating).
·
Perencanaan
o
Pimpinan menentukan
sasaransasaran bisnis
o
Pimpinan menentukan prioritas
pada prosesproses bisnis yang ada
o
Pimpinan menyediakan blueprint
untuk mencapai sasaransasaran tersebut
o
Pimpinan harus mengidentifikasi
kesempatankesempatan dan resiko-resiko yang dihadapi perusahaan.
·
Pelaksanaan
o
Pimpinan menjalankan rencana
mereka dengan membagi prosesproses bisnis menjadi beberapa aktivitas yang lebih
kecil.
o
Pimpinan menugaskan para bawahan
untuk melaksanakan setiap aktivitas tersebut.
o
Memotivasi para bawahan untuk
melakukan tugastugasnya dengan baik.
o
Rencana yang dibuat dengan jelas
mungkin sekali akan dilaksanakan dengan baik
·
Pengawasan
o
Memeriksa hasil dari
aktivitasaktivitas yang dilakukan, atau dari keseluruhan proses bisnis, untuk
melihat apakah sesuai dengan yang diharapkan.
o
Pemeriksaan ini mungkin akan menyebabkan
perubahan pada harapan yang ditetapkan, atau perubahan pada pelaksanaan
aktivitas atau proses bisnis.
·
Penilaian
o
Secara berkala, pimpinan akan
menilai apakah prosesproses bisnis yang dilakukan berhasil mencapai
tujuantujuan organisasi.
o
Hasil dari penilaian tersebut
digunakan untuk menyesuaikan rencana, tujuan, atau harapan.
Kejadian-kejadian Proses Bisnis
(Business Process Events)
·
Suatu proses bisnis merupakan
serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi.
·
Suatu proses bisnis dapat terdiri
dari beberapa aktivitas.
·
Kejadian (event) merupakan suatu
aktivitas tunggal yang terdapat pada sebuah proses bisnis.
Jenis Kejadian dalam Proses
Bisnis
·
Setiap proses bisnis dapat dibagi
ke dalam tiga jenis kejadian yang berbeda, yaitu:
·
Kejadiankejadian Operasional
(Operating Events)
·
Kejadiankejadian Informasi
(Information Events)
·
Kejadiankejadian Keputusan/Pengelolaan
(Decision/Management Events)
Kejadian-kejadian Operasional
·
Adalah aktivitasaktivitas operasional
yang dilakukan dalam suatu proses bisnis saat menyediakan barang/jasa bagi
pelanggan.
·
Contoh kejadiankejadian operasional
pada proses bisnis penjualan/pengumpulan:
o Kejadian 1:
Memasarkan barang.
o Kejadian 2:
Menerima pesanan dari pelanggan.
o Kejadian 3:
Mengirimkan barang pesanan.
o Kejadian 4:
Menerima pembayaran
Kejadian-kejadian Informasi
·
Pada kejadiankejadian informasi
terdiri dari tiga aktivitas, yaitu:
-
Mencatat data tentang
kejadiankejadian operasional.
-
Memelihara data yang penting bagi
organisasi.
-
Melaporkan informasi yang berguna
bagi para pengambil keputusan.
Kejadian-kejadian Keputusan/Pengelolaan
·
Adalah aktivitasaktivitas di mana
para pimpinan membuat keputusan tentang perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
dan penilaian prosesproses bisnis.
·
Contoh:
o Pimpinan
memutuskan untuk membuat produk baru.
o Pimpinan
memutuskan untuk membuka sebuah cabang baru
Keterkaitan Antar Kejadian Proses
Bisnis
·
Kejadian-kejadian keputusan/pengelolaan
akan menentukan dan memicu kejadian-kejadian operasional.
·
Menjalankan kejadian-kejadian operasional
akan memicu kejadian-kejadian Informasi untuk mencatat dan memelihara data
bisnis.
·
Kejadian-kejadian keputusan/pengelolaan
juga memicu kejadian-kejadian informasi, yaitu saat para pimpinan meminta
informasi sebelum mengambil keputusan.
Data
·
Data adalah masukan ke dalam
sistem informasi.
·
Data merupakan fakta tentang
aktivitas bisnis dan proses bisnis. Pada umumnya data tidak berguna dalam
pembuatan keputusan.
Informasi
·
Sistem informasi ‘menangkap’
data, menyimpannya, menggabungkannya, meringkasnya, dan mengelompokkannya menjadi
informasi yang berarti bagi pimpinan untuk membuat keputusan.
·
Informasi dapat didefinisikan
sebagai data yang telah memiliki arti bagi para penerimanya.
Hubungan Antara ProsesProses Bisnis, Proses-Proses Informasi dan
Aktivitas-Aktivitas Manajemen
Studi Kasus : Martabak “Bandung”
·
Martabak “Bandung“ berlokasi di
Bandung.
·
Menyediakan Martabak lezat, enak
dan pelayanan yang ramah
·
Jaminan penyajian dalam waktu 20
menit. Jika terlambat, pelanggan tidak usah bayar.
·
Pimpinannya sering menghabiskan
waktu untuk menganalisa pasar di Bandung, para pesaingnya, dan para
pelanggannya.
·
Pimpinannya membuat keputusan
tentang yang akan dicantumkan pada menu.
·
Pelanggan dapat memesan via
telepon atau datang langsung ketempat.
·
Detil pemesanan dicatat pada form
pemesanan (rangkap banyak) yang telah diberi nomor berurut.
·
Total penjualan dihitung lalu
dicatat pada form pemesanan, dan disampaikan pada pelanggan.
·
Pelanggan membayar dan form
pemesanan dicap “PAID”. Juga dicatat detil pembayaran yang dilakukan.
·
Selembar form pemesanan diberikan
kepada pelanggan, dan pelanggan dipersilakan menunggu.
·
Selembar form pemesanan diberikan
kepada koki. Form pemesanan digantung pada roda berputar supaya dapat
mengetahui urutan pesanan.
·
Jika pesanan sudah siap, martabak
akan dibungkus dan form pesanan pada koki akan disimpan disebuah kotak.
·
Pelanggan memperlihatkan form
pemesanan yang sudah dicap “PAID” untuk mengambil pesanan.
·
Form pemesanan dari pelanggan
akan disimpan untuk bagian akuntansi untuk dicatat datanya, dan martabak akan
diberikan kepada pelanggan.
Kejadian-kejadian Keputusan/Pengelolaan
di Martabak “Bandung” :
·
Menganalisa pasar martabak di Bandung,
para pesaing, dan para pelanggan.
·
Menentukan martabak apa yang akan
dicantumkan pada menu.
·
Memberikan pesanan martabak yang
tepat pada pelanggan yang tepat.
Kejadian-kejadian Operasional di
Martabak “Bandung”:
·
Menerima pemesanan martabak.
·
Menerima pembayaran dari
pelanggan.
·
Membuat martabak
·
Mengemas martabak.
·
Memberikan martabak kepada
pelanggan
Kejadian-kejadian Informasi
·
Mencatat pesanan pelanggan.
·
Menghitung total pesanan.
·
Menandai pesanan yang sudah
dibayar.
·
Memberikan pelanggan selembar
form pesanan.
·
Memberikan koki selembar form
pesanan.
·
Mengirim formform pesanan ke
bagian akuntansi.
Kejadian-kejadian Informasi yang
mungkin dipicu oleh kejadian-kejadian keputusan/pengelolaan:
·
Membuat laporan analisa
pelanggan.
·
Membuat laporan penjualan
berdasarkan jenis martabak.
·
Membuat analisa keuntungan kotor
(gross margin).
·
Membuat laporan kerugian
penjualan akibat jaminan 20 menit penyajian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar