PEMODELAN PROSES BISNIS
Definisi Proses adalah sekumpulan tindakan mulai dari masukan,
kemudian menambahkan nilai untuk mendapatkan keluaran yang diinginkan. Ada
awal, ada akhir, serta masukan dan keluaran didefinisikan dengan jelas.
Definisi Bisnis : untuk menciptakan hasil yang memiliki nilai
(value) untuk seseorang (konsumen) yang membutuhkan hasil tersebut.
Proses Bisnis adalah Sekumpulan tugas atau aktivitas untuk
mencapai tujuan yang diselesaikan baik secara berurut atau paralel, oleh manusia
atau sistem, baik di luar atau di dalam organisasi.
Pentingnya Proses Bisnis : Memperbaiki PROSES BERARTI Memperbaiki
BISNIS
Bisnis dapat lebih bersaing dan menghasilkan profit lebih banyak,
Kenaikan produktifitas, Menyediakan tingkat pelayanan konsumen yang lebih
tinggi, Memperoleh fleksibilitas lebih besar dalam penggunaan sumber daya,
termasuk staf, Merespon lebih cepat pada peluang baru, Meningkatkan moral staf
melalui lingkungan kerja yang lebih baik, Menjalankan teknologi yang lebih baru
tanpa hambatan.
Cara Pemodelan Proses Bisnis :
·
Menentukan
tujuan, ruang lingkup, dan batasan
·
Pemahaman
& memetakan proses yang berjalan
·
Mengukur
kinerja proses
·
Menentukan
akar masalah (root cause)
·
Mengidentifikasi
perbaikan proses (Menggunakan cara ESIA) :
·
Implementasi
perbaikan proses bisnis
Pemodelan bisnis memodelkan sistem organisasi ke dunia nyata.
Model bisnis sangat membantu kita untuk memahami masalah yang harus
diselesaikan oleh perangkat lunak yang akan kita buat. Lalu apa proses-proses
bisnis dan bagaimana mungkin mereka dirancang untuk mendukung satu sasaran organisasi?
Bagaimana cara kita mendesain sistem informasi untuk
mengumpulkan,memelihara, dan memproses data yang diperlukan untuk menghasilkan
keluaran-keluaran yang diperlukan oleh manajemen mengatur efektifitas proses-proses
bisnis dalam jaman informasi ?
Analisis akan menggunakan model semantik model dari aksiaksi nyata
atau penomena. Yaitu menggunakan REAL Business Process Modeling sebagai suatu metode
untuk membantu anda memahami model proses-proses bisnis.
Model proses bisnis menjelaskan fungsi yang terkait dengan
kegiatan bisnis, yang meliputi masukan, kontrol, keluaran, dan mekanisme /
sumber daya yang digunakan dari kegiatan tersebut.
Model ini dimanfaatkan untuk memahami bagaimana tenaga kerja dan
sumber daya yang ada digunakan untuk membuat produk atau jasa bagi Pelanggan
perusahaan. Juga untuk mengidentifikasi bagianbagian yang dapat diperbaiki,
dibuat lebih efisien dan direkayasa ulang, dan memberikan pemahaman tentang apakah
Sistem / Aplikasi dapat diotomatisasi atau merampingkan proses interaksi
manusia atau mesin, dengan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan sistem.
Model ini mengintegrasikan :
a. kegiatan antar
departemen/perusahaan, terutama yang diperlukan setelah merger 2
departemen/perusahaan yang
berbeda atau merger orangorang/kelompok memproduksi produk sejenis atau jasa
yang saling berkaitan
b. Membantu dalam pelaksanaan dan
penerimaan Six Sigma, ISO, CMM atau standar lainnya.
c. Mengidentifikasi apa yang nilai
berwujud (produk atau jasa) yang diproduksi yang dibutuhkan untuk memahami
·
Mulai
di bagian atas rantai nilai dan bekerja ke bawah dan bekerja ke bawah untuk mengidentifikasi
Rakyat dan Entitas yang terlibat dalam Proses
·
Mulai
di bagian bawah rantai nilai dan bekerja ke atas lagi untuk memahami setiap
langkah prestasi yang mengarah ke hasil yang diinginkan
d. Mengatur Wawancara lengkap
terhadap orangorang yang terlibat (atau representasi yang adil dari kelompok
besar) untuk dapat mengungkap orangorang atau perangkat proses yang sebelumnya
tidak terdeteksi
Model proses bisnis diperlukan untuk:
o Memahami bagaimana prosesproses yang
sudah ada bekerja
o Menjelaskan kepada pelaku proses
apa yang harus dikerjakan dan kaitannya dengan proses lain
o Membantu memastikan konsistensi
dalam pelaksanaan proses
o Mengidentifikasi masalah dan
kelemahan proses bisnis yang ada sehingga dapat dikembangkan yang lebih baik
Proses Bisnis dalam Konteks Organisasi
o Pemahaman terhadap konteks
organisasi dapat membantu untuk memahami bagaimana proses bisnis dijalankan
o Ini dapat dilihat melalui diagram
Struktur Organisasi yang menggambarkan area fungsional dari sebuah organisasi
Kelemahan Struktur Organisasi
o Berorientasi internal
o Tidak terlalu memperhatikan aspek
pelanggan
o Menjelaskan struktur formal dan
mengabaikan komunikasi informal
o Bersifat statis à tidak menjelaskan reaksi terhadap pelanggan, karena terkadang
sebuah proses melibatkan orang dari berbagai area fungsional yang berbeda
(misal pemesanan)
Pandangan Alternatif terhadap Organisasi
o Model Organisasi menggambarkan
proses internal dan lingkungan eksternal dimana organisasi beroperasi
o Dikembangkan dalam 2 tahap:
a.
Mempertimbangkan
faktor eksternal yang mempengaruhi organisasi
b.
Menganalisis
proses bisnis internal
Area Eksternal
1.
Pemasok
sumberdaya yang diperlukan oleh proses bisnis
2.
Pelanggan
yang menggunakan dan memanfaatkan produk/jasa organisasi
3.
Pesaing
yang bergerak di industri atau lingkungan bisnis yang sama
4.
Faktor
eksternal yang mempengaruhi organisasi (PESTLE)
Hal yang Dipertimbangkan (contoh)
1.
Sumberdaya
apa yang dibutuhkan?
2.
Siapa
pesaing utama dalam meraih pelanggan?
3.
Lingkungan
eksternal apa yang membatasi ruang gerak organisasi?
4.
Siapa
pemilik organisasi yang harus dipuaskan?
5.
Siapa
sesungguhnya pelanggan organisasi?
Sudut Pandang Organisasi terhadap
Proses Bisnis
Peta proses bisnis organisasi dibentuk dari kumpulan aktifitas
tingkat tinggi yang dilakukan untuk memberikan manfaat kepada pelanggan
Peta Proses Bisnis
Peta bisnis proses menggambarkan kumpulan proses yang berkaitan
dalam satu diagram tunggal
Value Chain Porter
Value Chain untuk Organisasi Manufaktur
Value Proposition
Value proposition menentukan hal-hal yang dibutuhkan organisasi
untuk disampaikan kepada pelanggan, meliputi:
1. Atribut produk/jasa
2. Aspek hubungan pelanggan
3. Aspek citra dan reputasi
o
Proses bisnis adalah mekanisme penyampaian tersebut bagi organisasi
Atribut Produk/Jasa
·
Fungsionalitas
à apa yang dapat dilakukan oleh
produk
·
Harga
yang dikenakan untuk produk tersebut
·
Kualitas
à sebaik apa produk yang dihasilkan
·
Pilihan
à produk standar atau produk custom
·
Ketersediaan
à kecepatan respon terhadap pesanan
pelanggan
Diferensiasi Organisasi
·
Menjadi
yang paling efisien
·
Memiliki
produk yang terbaik
·
Memberikan
layanan pelanggan yang terbaik
Pemodelan Proses Bisnis dalam
Perancangan Sistem Informasi
Salah satu inti ketika akan merancang sistem informasi adalah
pemahaman terhadap domain organisasi yang akan diakomodasi oleh sistem.
Sehingga dengan kata lain, jika domain tidak dikuasai dengan baik, maka alur
sistem yang akan dibangun memiliki kemungkinan besar tidak sesuai dengan
harapan.
Untuk dapat menguasai domain organisasi yang akan dikembangkan
menjadi suatu sistem informasi, tidak akan terlepas dari pemahaman terhadap
proses-proses bisnis dalam domain organisasi tersebut. Sebagai contoh jika akan
membangun suatu sistem informasi akademik, maka harus memahami domain organisasi
yang terkait dengan aktifitas akademik dari organisasi tersebut.
Setelah memahami domain dan proses bisnis dalam domain tersebut,
maka selanjutnya adalah memodelkan proses-proses tersebut. Berbagai macam
standar pemodelan dapat digunakan seperti misal IDEF0 dan DFD. Untuk memodelkan
proses bisnis dalam suatu domain organisasi juga bukanlah perkara yang mudah,
terutama pada domain organisasi yang sangat kompleks. Sehingga di sini perlu
dipahami dan disepakati dengan baik seberapa dalam proses yang akan dianalisis.
Hal ini untuk menghindari kerumitan yang lebih besar akibat adanya proses
bisnis dalam domain organisasi yang tidak memiliki pengaruh cukup signifikan
terhadap pelayanan teknologi infomasi.
Kendala lain terkait proses bisnis dalam suatu domain organisasi
adalah adanya suatu proses bisnis dalam domain organisasi yang sering mengalami
perubahan. Untuk itu ada baiknya ketika dalam memahami proses bisnis organisasi
diukur terlebih dahulu tingkat kedewasaan (maturity) proses organisasi
tersebut. Semakin tinggi level maturity dari proses bisnis organisasi, maka
dapat dipastikan semakin jarang proses tersebut berubah-ubah, sehingga sistem
yang akan dikembangkan dapat lebih stabil dan dapat bertahan lama.
Lebih lanjut, pengukuran tingkat kedewasaan proses bisnis dapat
menjadi salah satu parameter yang ikut menentukan jangka waktu portfolio
aplikasi.
Proses bisnis dipicu oleh kejadian (event) bisnis yang melibatkan
lima komponen kunci :
1. Tugas yang menyusun proses
2. Alur proses
3. Titik keputusan
4. Pelaku (actor) yang melakukan
tugas
5. Hasil dari proses bisnis
Pemodelan Proses Bisnis REAL
REAL merupakan kependekan dari Resources, Events, Agents, and
Locations. Pemodelan REAL merupakan suatu metode formal untuk mengidentifikasi
dan menunjukkan Karakteristik-karakteristik dasar yang akan menggambarkan prose-sproses
bisnis dan kejadian-kejadiannya.
Membuat pemodelan REAL mengharuskan Anda mengidentifikasi
aktivitas-aktivitas bisnis yang penting dan ciri-ciri mendasar dari aktivitas-aktivitas
bisnis tersebut.
Saat menganalisa suatu proses bisnis, Anda dapat menemukan ciri-ciri
mendasar dari kejadian-kejadian bisnis dengan menjawab beberapa pertanyaan
berikut ini:
1. Apa yang terjadi?
2. Kapan itu terjadi?
3. Siapa saja yang terlibat dan
peran/tugas apa yang dimainkannya?
4. Sumber daya apa saja yang
diperlukan dan berapa banyak?
5. Di mana kejadian itu terjadi?
6. Kesalahan apa yang dapat terjadi
saat melaksanakan suatu kejadian?
6 Langkah Untuk Menganalisa Suatu
Proses Bisnis dan Mengembangkan Pemodelan REAL awal :
Langkah 1
1. Memahami lingkungan organisasi dan
tujuan-tujuannya.
2. Meninjau prosesproses bisnis dan
mengidentifikasi kejadian-kejadian operasional yang penting.
3. Menganalisa setiap kejadian yang
terdaftar pada langkah ke2, untuk mengidentifikasi sumber-sumber daya,
pihakpihak, dan lokasilokasi yang terkait dengan suatu kejadian.
4. Mengidentifikasi perilaku,
karakteristik, dan sifat dari kejadiankejadian, Sumber-sumber daya, pihakpihak,
dan lokasilokasi.
5. Mengidentifikasi dan
mendokumentasikan hubungan langsung antara sumber-sumber daya, kejadian-kejadian,
Pihak-pihak, dan lokasi-lokasi.
6. Memvalidasi pemodelan REAL dengan
pimpinan bisnis.
Studi Kasus: Toko Ritel Barokah
o Pembeli dapat membeli berbagai
macam barang di Barokah.
o Setiap penjualan melibatkan
seorang pelanggan yang dilayani oleh seorang karyawan.
o Pelanggan dapat membeli satu atau
lebih barang.
o Para karyawan secara acak melayani
pelanggan.
o Setiap penjualan yang terjadi
dicatat pada sebuah mesin pencatat (cash register). Barokah memiliki beberapa
mesin pencatat.
o Setiap barang yang dijual tidak
diidentifikasi secara unik. Pengidentifikasian dilakukan berdasarkan jenis
barang.
o Pelanggan dapat membayar dengan
tunai, cek, atau kartu kredit.
Matriks Pemodelan Proses Bisnis REAL
Kejadian
|
Tujuan
Bisnis
|
Pemicu
Kejadian
|
Resiko
Bisnis
|
Catatan
|
Barokah telah mengidentifikasi dua kejadian operasional penting,
yaitu:
1. Menjual barang
2. Menerima pembayaran
Dari 2 kejadian operasional tersebut (menjual barang dan menerima
pembayaran), Barokah melibatkan:
o 1 pihak internal: karyawan.
o 1 pihak eksternal: pelanggan.
o 2 sumber daya: barang dagangan dan
uang tunai.
o 1 lokasi: mesin pencatat.
Beberapa karakteristik proses bisnis Barokah:
o Setiap transaksi penjualan
mengambil tempat di sebuah cash register.
o Setiap transaksi hanya melibatkan
seorang pelanggan saja.
o Hanya seorang karyawan yang
bertanggung jawab terhadap suatu transaksi.
o Setiap transaksi penjualan dapat
melibatkan satu atau lebih barang.
o Barangbarang dagangan McKell’s
tidak diidentifikasi secara unik.
o Antara karyawan dengan pelanggan
tidak ada hubungan khusus.
Beberapa karakteristik tambahan proses bisnis Barokah:
o Pembeli hanya bisa membeli barangbarang
dagangan, bukannya barangbarang milik toko.
o Pembeli tidak bisa membeli barang
melebihi jumlah persediaan yang dimiliki took
o Pembeli tidak bisa membeli barang
yang tidak ada di toko.
Pemodelan Proses Bisnis
menggunakan BPMN
Business Process Modeling Notation atau BPMN adalah suatu
metodologi baru yang dikembangkan oleh Business Process Modeling Initiative
sebagai suatu standard baru pada pemodelan proses bisnis.
BPMN bertujuan untuk menyediakan sebuah notasi yang mudah
dimengerti dan dipahami pembacaannya bagi seluruh pihak bisnis baik dari
seorang analis bisnis yang membuat draft proses, sampai ke pengembang teknik
yang bertanggungjawab dalam implementasi teknologi proses tersebut, dan
terakhir bagi para pelaku bisnis yang akan menjalani serta mengawasi
prosesproses tersebut.
Dari hasil pemahaman proses bisnis, kemudian dilakukan pemetaan
proses bisnis yang dilakukan dengan menggunakan BPMN (Business Process Modeling
Notation) sebagai contoh tools BPMN adalah Unified Modeling Language (State Diagram),
Data Flow Diagram (Diagram Konteks), Microsoft Visio, Aris Tools, TIBCO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar